Berat aTruk Kargotergantung pada faktor-faktor seperti model, konfigurasi, dan pabrikan. Misalnya, berat total truk listrik ringan tidak melebihi 3,5 ton, berat total truk listrik sedang 3,5 ton hingga 12 ton, dan berat total truk listrik berat lebih dari 12 ton. Selain itu, terdapat model van listrik tertentu, seperti van listrik murni, van jaringan EV, yang bobot kendaraannya 1140kg.
Namun, truk Kargo memiliki kisaran bobot yang luas, dan jumlah pastinya dapat bervariasi menurut model, konfigurasi, dan pabrikan. Untuk mendapatkan informasi berat yang akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan informasi resmi dari produsen terkait atau berkonsultasi dengan penjual lokal Anda. Hal ini memastikan bahwa informasi yang Anda terima adalah yang paling akurat dan paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Berat Truk Kargo mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerjanya:
Akselerasi berkurang: Peningkatan bobot memerlukan lebih banyak tenaga untuk berakselerasi, menyebabkan kendaraan berakselerasi lebih sedikit dan melaju lebih lambat dan kikuk.
Penurunan efisiensi bahan bakar: Peningkatan bobot berarti lebih banyak kebutuhan daya dan karenanya meningkatkan konsumsi bahan bakar. Secara umum, peningkatan bobot truk sebesar 10% dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sebesar 5-10%.
Mengurangi stabilitas kendaraan: Penambahan bobot mengurangi inersia kendaraan, membuatnya lebih tidak stabil di jalan, berpotensi meningkatkan risiko terguling atau terguling.
Peningkatan jarak pengereman: Peningkatan bobot berarti diperlukan lebih banyak gaya pengereman untuk menghentikan kendaraan, sehingga meningkatkan jarak pengereman. Biasanya, bobot truk bertambah sebesar 10%, dan jarak pengereman dapat bertambah sebesar 15-30%.
Oleh karena itu, saat menggunakan Truk Kargo, perlu diperhatikan agar tidak membebani secara berlebihan dan menjaga bobot kendaraan dalam kisaran yang sesuai. Hal ini membantu meningkatkan kinerja kendaraan, memperpanjang umur kendaraan dan meningkatkan keselamatan.